Lockdown membuat masyarakat kehilangan pekerjaan hingga mengakibatkan kelaparan


pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 telah menghancurkan ekonomi dunia, karena sejumlah negara menerapkan karantina wilayah alias lockdown.

Sesuai pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah di dunia dianjurkan menerapkan protokol lockdown guna menahan laju penyebaran virus corona. 

Dampak aturan lockdown, banyak para pekerja bekerja dari rumah, transportasi dihentikan, penutupan sektor usaha, hingga mewajibkan warga untuk tinggal di rumah, dan hanya keluar untuk urusan penting, seperti membeli makanan dan obat.

Laporan WFP mengatakan, sebelum ada pandemi COVID-19, 135 juta orang di dunia menderita kelaparan parah. Angka ini bisa berlipat ganda jika tidak ada tindakan cepat dan kuat dalam mengatasi virus corona. Laporan itu menyatakan penyebab utama kelaparan di dunia adalah konflik, perubahan iklim, dan krisis ekonomi.



Salah satu Contoh paling nyata adalah corona sudah membuat warga Indonesia kesulitan mencari nafkah hingga kelaparan. Baru-baru ini, viral di media sosial Facebook dua orang anak yatim piatu yang kelaparan di Dusun II Sebau Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Dalam video berdurasi 25 detik itu, personel Polri dan TNI tengah datang ke sebuah rumah. Di rumah itu terlihat dua kakak beradik dalam kondisi sangat kurus. Satu terbaring di atas tempat tidur dengan tubuh yang sudah kurus kering. Sedangkan satu lagi masih sanggup berdiri, tapi sudah kurus dan terlihat tidak terurus.

Dalam memangkas mata rantai penyebaran Covid-19, pemerintah telah menyetujui beberapa daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) / Lockdown.

Kebijakan PSBB/Lockdown juga mengakibatkan berhentinya roda perekonomian warga yang mencari nafkah sehari-hari. Hal itu dirasakan secara langsung baik tak langsung.

Karena itu, kepada pemerintah, lembaga dan kelompok masyarakat untuk lebih meningkatkan solidaritas kepada mereka yang benar-benar terkena imbas dari tersendatnya roda keuangan di tengah pagebluk virus ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Novel MeloDylan 2 (ASRIACI)

NOVEL TELUK ALASKA (Eka Aryani)